Faktor-faktor penyebab anak putus sekolah

Faktor Lingkungan


  • Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan sekelompok manusia yang hanya terdiri dari orang tua (ibu dan ayah), dengan anak-anaknya yang belum menikah. Menurut Buharudin Salam (2002: 14) mengemukakan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, berlangsung secara wajar, dan informal serta melalui media permainan. Dalam keluarga anak lambat laut dapat membentuk konsepsi tentang pribadinya, baik tepat maupun kurang tepat, karena keluaga merupakan dunia anak pertama yang memberiak sumbangan mental dan fisik terhadap hidupnya.

Faktor-faktor-penyebab-anak-putus-sekolah


Keadaan keluarga berlainan satu sama lain. Ada keluarga yang kaya, ada yang kurang mampu, ada keluarga yang besar (banyak anggota keluarga), ada pula keluarga yang kecil. Ada keluarga yang bercekcok dan gaduh dan sebagainya. Dalam keluarga yang bermacam-macam seperti inilah yang membawa pengaruh terhadap pendidikan dan minat sekolah anak (Purwanto, 84 : 2007).

Keluarga adalah lembaga pertama yang menjadi tempat seorang anak bersosialisasi. Keluarga harusnya mampu memberikan kenyamanan bagi kehidupan anak, dalam keluarga anak dapat berinteraksi tanpa ada kecanggungan karena keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh seorang anak.

  • Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa seorang anak. Maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi seorang anak.

Ketika seorang anak mulai masuk sekolah, itu artinya ia telah masuk pada lingkungan masyarakat yang berbeda dengan lingkungan masyarakat keluarga. Jamaludin (2009: 156-157) mengatakan bahwa ketika menuju sekolah seorang anak membawa beban-beban emosional yang berpotensi menghalanginya untuk bersekolah. Jika di sekolah mereka tidak mendapat pengarahan yang baik dan bahkan dibenturkan dengan peraturan-peraturan yang keras maka mereka akan melanggar peraturan-peraturan tersebut.

Peralihan yang sangat mendadak dari kehidupan rumah tangga ke kehidupan sekolah dan dirasakan sangat berat, terutama bagi anak-anak yang baru saja masuk sekolah.(Purwanto, 120 : 2007)
Hal ini dapat diartikan bahwa sekolah dengan peraturan yang keras biasanya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya kasus-kasus dan penyimpanagan yang menyebabkan seorang anak tidak lagi ingin pergi ke sekolah. Maka dari sinilah awal anak putus sekolah (Jamaludin, 2009: 57).

Sekolah menjadi salah satu penyebab seorang anak tidak lagi termotivasi untuk dikarenakan seorang anak merasa kebebasannya ditekan dengan adanya peraturan-peraturan yang keras yang di terapkan oleh pihak sekolah.

  • Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan di mana seseorang hidup, bergerak dan melakukan interaksi dengan orang lain dan saling mempengaruhi. Lingkungan yang tidak baik akan memberikan pengaruh yang tidak baik pula terhadap seorang anak, apalagi anak berusia sekolah.

Faktor Ekonomi

Pendidikan di pandang sebagai salah satu faktor pendorong untuk pertumbuhan ekonomi, karena ekonomi merupakan faktor utama dalam menjalankan pendidikan. Ekonomi orang tua yang yang tidak merata menyebabkan orang tua tidak mampu membiayai anaknya untuk sekolah.

Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orangtua bekerja keras mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan cenderung terabaikan. Bahkan dinggap meringankan beban orang tua anak di ajak untuk bekerja sehingga meninggalkan bangku sekolah dalam waktu yang cukup lama. apalagi setelah merasakan betapa enaknya membelanjakan uang hasil kerja keras sendiri akhirnya tidak terasa meninggalkan bangku sekolahnya begitu saja.

Kurangnya minat bersekolah.

Anak usia wajib belajar semestinya menggebu-gebu ingin menuntut ilmu pengetahuan namun sudah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik maka keinginan bersekolah seorang anak secara tidak langsung sedikit demi sedikit akan berkurang, ditambah lagi kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya, kurangnya orang-orang terpelajar dalam pergaulan anak menyebabkan seorang anak akan berhenti untuk bersekolah.